Berita SPMI

STMIK Al Muslim Hadir untuk Penuhi Kebutuhan SDM Teknologi Digital

Merdeka.com – Kebutuhan sumber daya manusia (SDM) di bidang teknologi informatika semakin tinggi di masa depan terutama setelah banyak industri di Tanah Air menerapkan Industri 4.0. Masa pandemi juga mendorong transformasi digital sehingga SDM yang trampil di teknologi digital semakin strategis.

Demikian paparan Henry Subiakto, Staf Ahli Menteri Komunikasi dan Informatika Bidang Komunikasi dan Media Massa saat mengikuti acara webinar dalam rangka peresmian Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer (STMIK) Al Muslim, kemarin (19/9).

Hadir pula webinar itu, Ilham Habibie sebagai Ketua Wantiknas RI.

“Masa depan itu lebih cepat daripada yang diperkirakan. Semua ilmu akan mengikuti perubahan teknologi, ilmu apa pun. Anak didik kita harus paham dengan perubahan, sehingga bisa beradaptasi dan mandiri, tetap survive karena sangat dibutuhkan oleh bangsa dan negara. Maka di situlah peran universitas dan perguruan tinggi sangat penting,” kata Henry.

Dalam konteks itu, lanjut dia, kehadiran STMIK Al Muslim sangat relevan dan dibutuhkan. Apalagi sekarang potensi serangan siber semakin tinggi di Indonesia, akibat implementasi teknologi digital di banyak sektor usaha. Semua individu kita terhubunag secara daring (online).

“Setiap membangun sistem informatika, harus ada cyber security dan Indonesia sangat kurang talenta cyber security. Indonesia setiap tahun membutuhkan 600 ribu SDM teknologi digital. Pemerintah dan beberapa universitas negeri baru bisa memasok 100 ribu SDM. Masih banyak kebutuhan peningkatan SDM untuk transformasi digital,” ujarnya.

Kebutuhan SDM yang besar itu perlu peran serta masyarakat termasuk STMIK Al Muslim.

Pemerintah sangat senang sekali dengan peran swasta, apalagi saat ini STMIK Al Muslim bukan hanya ilmunya yang bisa dimanfaatkan oleh bangsa dan masyarakat, tapi ada roh keagamaan yang akan mengisi, sehingga di situ kita akan menuju Indonesia yang lebih baik, pungkas dia.

Perlu diketahui STMIK Al Muslim sebelumnya bernama Akademi Manajemen Informatika dan Komputer (AMIK). Perubahan tersebut untuk menguatkan keunggulan sumber daya manusia di teknologi digital. Sekolah tinggi ini dikelola oleh Yayasan Al Muslim.

Ibnu Triyanto, Kepala Urusan Komunikasi Yayasan Al Muslim, menjelaskan perubahan itu bermaksud untuk mempersiapkan mahasiswa menjadi pribadi yang siap menghadapi perubahan zaman.

“Manusia yang tidak hanya fleksibel dengan disrupsi, tapi juga memiliki bekal baik untuk melanjutkan peradaban (growth mindset). Dengan terbukanya minat memilih jenjang sarjana, diharapkan meningkatkan kualitas ketrampilan dan pengetahuan insan merdeka,” kata Ibnu dalam kesempatan webinar.

Peluncuran itu secara resmi dilakukan melalui grand launching yang dilanjutkan dengan webinar pada 18 – 19 September 2021 secara daring. Selain itu, peresmian itu juga disaksikan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.

Dalam acara tersebut, STMIK Al Muslim memperkenalkan visi, misi, dan tujuan kepada masyarakat luas, berpartisipasi mengembangkan pola berpikir masa depan bagi masyarakat Indonesia, juga memberikan informasi dan pengetahuan tentang perkembangan teknologi, khususnya di bidang ilmu komputer dan informatika melalui kegiatan webinar.⁣ ⁣

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button